Habib Rizieq Beber Pertemuannya dengan BG, 2 Kali Jumpa Tito Karnavian, Ditelepon Wiranto
"Yang ditandatangani oleh saya dan Komandan Operasional BIN Mayjen TNI (Pur) Agus Soeharto di hadapan Kepala BIN dan timnya," kata Habib Rizieq.
Mantan imam besar FPI itu menyebutkan salah satu isi dari kesepakatan itu ialah untuk menghentikan seluruh kasus hukum atas dirinya dan kawan-kawan.
Dia menyebutkan, hal ini bertujuan untuk tidak lagi menimbulkan fitnah kriminalisasi, dan sepakat mengedepankan dialog daripada pengerahan massa, serta siap mendukung semua kebijakan Pemerintahan Jokowi Widodo selama tidak bertentangan dengan ajaran Agama Islam dan Konstitusi Negara Indonesia.
"Dan saya juga dua kali bertemu dan berdialog langsung dengan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Muhammad Tito Karnavian pada 2018 dan 2019 di salah satu hotel berbintang lima di dekat Masjidil Haram Kota Suci Mekkah," ungkap Rizieq.
Dalam dua kali pertemuan tersebut, Rizieq menekankan bahwa ia siap tidak terlibat sama sekali dengan urusan politik praktis terkait Pilpres 2019 dengan tiga syarat.
Ketiga syarat itu ialah 'setop penodaan agama', 'setop kebangkitan PKI', dan 'setop penjualan aset negara ke asing maupun aseng'.
"Namun sayang sejuta sayang, dialog dan kesepakatan yang sudah sangat bagus dengan Menko Polhukam RI dan Kepala BIN serta Kapolri saat itu, akhirnya semua kandas akibat adanya operasi intelijen hitam berskala besar yang berhasil memengaruhi Pemerintah Arab Saudi," tutur Habib Rizieq. (mcr8/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: