Habib Rizieq Kini Playmaker, Kubu Jokowi Harus Berhati-hati
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Idil Akbar menilai Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab memiliki pengaruh yang cukup kuat untuk mengarahkan kalangan muslim agar memilih pasangan calon presiden tertentu dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Dosen di Universitas Padjadjaran itu mengatakan, Habib Rizieq merupakan tokoh karismatik bagi sebagian kalangan umat Islam.
"Secara politik jangan hanya melihat sosok Habib Rizieq-nya tapi lihat pengaruh yang dibangun dan orang yang mengikuti proses politik itu," ujar Idil kepada JPNN, Jumat (23/3).
Menurutnya, pengaruh Rizieq perlu menjadi perhatian serius kubu Joko Widodo dalam menghadapi Pilpres 2019. Idil khawatir jika presiden yang beken dengan sebutan Jokowi itu meremehkan pengaruh Rizieq, maka hal itu akan langsung dimanfaatkan lawan politiknya.
"Kalau dianggap remeh saya kira akan kontraproduktif bagi Jokowi. Saya memandang dia ini playmaker, bisa mengarahkan wacana," ucapnya.
Saat ini saja, kata Idil menegaskan, Habib Rizieq sudah dianggap sebagai imam besar Umat Islam oleh sebagian besar alumni Aksi 212. Dalam konteks ini bisa saja dianggap dia punya pengaruh kuat untuk didengarkan suaranya di Pilpres 2019," ulasnya.
Namun demikian Idil mengingatkan kubu Jokowi tak perlu panik, tapi cukup menyikapi kemungkinan penggunaan pengaruh Rizieq secara proporsional. Caranya adalah dengan tidak menganggap Rizieq sebagai ancaman, namun sebagai pemicu untuk merancang strategi-strategi pemenangan.
"Jadi jangan dianggap remeh juga, karena bisa jadi pengaruh Rizieq mengubah konstelasi politik yang selama ini telah dibangun kubu Jokowi," ucapnya.
Sebelumnya Wakil Sekjen DPP Gerindra Andre Rosiade dikabarkan menemui Habib Rizieq di Mekah, Rabu (21/3) malam. Rizieq dalam pertemuan Rizieq menyarankan agar Gerindra, PKS, PAN dan PBB berkoalisi.