Habib Rizieq: Mari Rembuk untuk Menyelamatkan Indonesia
jpnn.com - jpnn.com - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengingatkan pemerintah, untuk tidak anti terhadap proses dialog dengan tokoh agama dan masyarakat.
Karena dialog sangat diperlukan untuk menyelamatkan Indonesia dari upaya-upaya penjajahan pihak asing yang saat ini terasa semakin kuat mencengkram Indonesia.
"Pemerintah tak boleh antidialog. Mari rembuk untuk menyelamatkan Indonesia," ujar Rizieq saat menjadi pembicara pada dialog yang digelar Center of Study for Indonesian Leadership (CSIL) dan Dewan Harian 45 di Gedung Juang 45, Jakarta, Jumat (20/1).
Menurut Rizieq, dialog penting untuk menyatukan seluruh elemen. Sehingga benar-benar mampu menjaga NKRI berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan kebinekaan yang ada.
"Di sila pertama disebut Ketuhanan Yang Maha Esa. Maka artinya Indonesia merupakan negara berketuhanan. Sehingga pemahaman apapun tak ada tempat. Apakah itu komunis, sekuralisme maupun produk zionis," ucap Rizieq.
Kemudian sila kemanusiaan yang adil dan beradab, menurut Rizieq, sila kedua tersebut menekankan pentingnya menjaga kehidupan seluruh masyarakat Indonesia secara beradab dan berkeadilan. Tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan yang ada.
"Karenanya segala tindakan tak beradab, tak boleh ada di NKRI. Kita juga sepakat Indoesia negara kesatuan. Jadi tak boleh ada gerakan separatis. Lantas kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, dalam permusyawaratan perwakilan. Artinya demokrasi Indonesia itu pada hakikatnya musyawarah. Bukan demokrasi liberal," ucapnya.
Sementara itu terkait sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, Rizieq menilai pentingnya mengelola sumber daya alam yang ada untuk kesejahteraan seluruh masyarakat. Bukan hanya dinikmati pihak-pihak tertentu.