Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Habib Rizieq Shihab, Man of the Year 2021

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Sabtu, 01 Januari 2022 – 13:31 WIB
Habib Rizieq Shihab, Man of the Year 2021 - JPNN.COM
Massa pendukung Habib Rizieq Shihab melakukan aksi di depan Balai Kota dan Gedung DPRD Kota Bogor beberapa waktu lalu. Foto: Ricardo/JPNN.com

Organisasi ini tetap hidup dalam gerakan sel diam. Gerakan organisasi ini berubah wujud menjadi gerakan grass root alias akar rumput. Di atas permukaan rumput terlihat mati, tetapi akarnya masih tetap hidup.

Dengan satu kali siraman hujan rumput yang meranggas itu akan tumbuh hijau dan segar.

Sejarah gerakan oposisi membuktikan pola itu. Selama puluhan tahun pola-pola pemberangusan selalu sama. Pemenjaraan, intimidasi, isolasi, dan ancaman oleh gerakan polisi rahasia menjadi teori text book yang diterapkan dari masa ke masa.

Meski demikian, gerakan oposisi tidak pernah bisa mati dengan kekerasan represi semacam itu. Gerakan oposisi selalu menyimpan energi seperti per atau pegas. Ketika pegas makin ditekan maka daya pantulnya akan makin besar ketika tekanan terlepas.

Semua gerakan oposisi di seluruh dunia membuktikan hal itu, mulai dari Nelson Mandela di Afrika Selatan, Imam Khomeini di Iran, dan Corizon Aquino di Filipina. Ketiga tokoh itu menadi representasi tiga gerakan oposisi yang mempunyai spektrum yang berbeda-beda.

Nelson Mandela mewakili politik pribumi yang berjuang melawan rasisme rezim apartheid kulit putih. Imam Khomeini mewakili gerakan Islam politik yang menjadi satu-satunya kekuatan yang bisa melawan rezim boneka yang disetir oleh Amerika Serikat.

Corry Aquino menjadi simbol arus gerakan oposisi rakyat yang sudah puluhan ditekan oleh rezim otoriter Ferdinand Marcos.

Mandela dibui selama 27 tahun. Khomeini mengasingkan diri ke Prancis. Suami Corry Aquino, Benigno Aquino tewas ditembak oleh polisi rahasia Marcos. Persekusi terhadap gerakan oposisi itu menghasilkan kedutan pegas yang masif dan melahirkan ‘’people power’’ yang berhasil menumbangkan rezim otoriter.

Secara praktis belum muncul tokoh oposisi yang punya kaliber nyali sekelas Habib Rizieq Shihab.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close