Habisnya Generasi Pembalap dengan Mesin 3.500 Cc
Catatan Azrul AnandaSabtu, 01 November 2008 – 15:02 WIB
Yang patut disayangkan, keduanya terancam mengakhiri karir secara down. Bersama Red Bull-Renault, Coulthard tahun ini benar-benar "belepotan." Mungkin, dialah pembalap yang paling banyak tabrakan tahun ini. Satu-satunya highlight adalah saat Coulthard mendapat "keberuntungan," finis di posisi ketiga (dan naik podium) di GP Kanada. Kemungkinan besar, itulah podium terakhir dalam karirnya. Ironisnya, pada 1994, di Kanada pula Coulthard meraih poin pertamanya di F1.
Rubinho lebih parah lagi. Mobil Honda-nya benar-benar kacau tahun ini. Praktis hanya sekali, di GP Inggris yang diguyur hujan, pembalap Brazil itu dapat kesempatan menunjukkan skill-nya. Dan di sana, Rubinho pun naik podium. Sama seperti Coulthard, kemungkinan besar itu adalah podium terakhir dalam karirnya.
Akhir pekan ini, kedua pembalap ini tidak akan dapat banyak perhatian, tenggelam oleh sengitnya perebutan gelar antara Lewis Hamilton dan Felipe Massa. Tapi semoga saja, mereka bisa mengakhiri karir secara positif. Entah itu poin, sempat memimpin, atau bahkan dapat keberuntungan naik podium.