Hadapi Covid-19, Banyuwangi Bikin Jaring Pengaman Warga dengan Pendapatan Harian
jpnn.com, BANYUWANGI - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyiapkan jaring pengaman untuk warga dengan pekerjaan yang mengandalkan pendapatan harian di tengah pilihan melakukan social distancing untuk mencegah penyebaran virus corona baru Covid-19.
Jaring pengaman itu ditujukan antara lain untuk pengemudi becak, pedagang kaki lima (PKL) skala mikro dan sebagainya.
”Kami paham ada dampak ekonomi dari social distancing, terutama kepada warga yang mengandalkan pendapatan harian. Masih ada sebagian kita yang bekerja untuk makan hari ini, tidak bisa mereka work from home, dan itu fakta yang menuntut perhatian kami karena pendapatan mereka pasti merosot di tengah kondisi saat ini,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Rabu (18/3).
”Contohnya bapak-bapak pengemudi becak, orang membatasi pergi ke luar rumah, pendapatan mereka terancam. Kemudian penjual pentol atau mainan sederhana anak-anak yang biasa mangkal di depan sekolah, kan sekarang anak-anak belajarnya di rumah, jadi pendapatan mereka ikut turun,” imbuh Anas.
Sehingga, lanjut Anas, mereka memerlukan semacam jaring pengaman ekonomi agar taraf hidupnya tidak semakin merosot. Jaring pengaman tersebut antara lain dengan pemberian paket sembako, seperti yang sudah diluncurkan Pemkab Banyuwangi hari ini, untuk para warga dengan pekerjaan yang mengandalkan pendapatan harian, terutama pengemudi becak.
”Secara berkelanjutan ini akan diberikan. Semoga bisa sedikit membantu dalam situasi saat ini,” ujar Anas.
Bupati kelahiran Banyuwangi berusia 46 tahun itu juga mengajak semua pihak untuk memerkuat solidaritas sosial dalam situasi seperti saat ini. Pelaku usaha menengah-besar swasta dan BUMN bisa melakukan langkah serupa untuk membantu menyalurkan jaring pengaman bagi warga yang mengandalkan pekerjaan harian.
”Saatnya gotong royong, menjadi pelaku usaha pelopor, menjadi BUMN pelopor dalam membantu masyarakat dan kelompok rentan. Silakan BUMN dan swasta atau siapa pun bisa bersama-sama kita bergerak, beli kebutuhan makan-minum di warung-warung rakyat lalu disalurkan ke warga rentan sebagai jaring pengaman di situasi saat ini,” ujarnya.