Hadapi Era Perubahan, Menaker Dorong Mahasiswa Miliki Jiwa
Menurut Menaker Hanif, pada akhirnya, untuk menghadapi persaingan di era perubahan industri, bukan nama besar perguruan tinggi yang jadi faktor utama, tapi karakter pribadi masing-masing.
"Kalau pribadinya bukan petarung, mau tarung di manapun ya gitu-gitu saja. Tapi kalau petarung, meski berada di Polteknaker, kampus yang baru berdiri ini, petarung tetap akan menjadi petarung," kata Menaker Hanif disambut applaus yang meriah.
"Kalian harus jadi generasi petarung. Jangan melihat segala sesuatu serba pesimis, serba negatif. Kita harus selalu optimis dan positif thinking. Jadi kalau punya kebiasaan melihat sesuatu dari negatifnya, ubahlah sudut pandangnya, " katanya.
Menaker Hanif mengatakan maqom, derajat atau pangkat sebagai manusia itu adalah bekerja keras.
Soal hasil, itu urusan yang Mahakuasa. Yang tak boleh terjadi adalah tidak bekerja keras.
"Biasanya hasil tak mengingkari kerja keras. Kalau orang kerja keras, biasanya hasilnya bagus," katanya.
"Kalau anda gagal, tidak perlu menyesal karena penyesalan itu tak terkait dengan hasilnya. Tetapi sesali usahanya. Tetapi kalau kalian sudah bekerja keras dan tetap tak bisa, itu namanya nasib. Tuhan berkehendak kalian tidak bisa," katanya.
Menaker Hanif mengatakan secara umum ada tiga problem tantangan ketenagakerjaan.