Hadapi MEA 2015, Trisakti Genjot Kualitas Lulusan
jpnn.com - JAKARTA - Diterapkannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015 mendatang menuntut Perguruan Tinggi untuk terus meningkatkan kualitas lulusannya. Hal ini supaya dapat bersaing dengan kebutuhan dunia kerja yang juga terus berkembang.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan bahwa selain meningkatkan mutu lulusan, kepuasan dan pemenuhan kebutuhan mahasiswa juga harus jadi perhatian utama.
Dalam keterangan tertulis yang diterima, Jonan menyarankan, ada baiknya jika setelah setelah selesai mengajar, dosen memberikan semacam kuesioner pada mahasiswa. Nah, dari situ akan terlihat tingkat kepuasan maupun keinginan dari mahasiswa,
"Jadi, jangan hanya dosen saja yang menilai mahasiswa karena sekarang mahasiswa pun merupakan konsumen," kata Jonan saat memberikan Orasi Ilmiah bertema 'Transformasi Pimpinan" di hadapan seluruh civitas akademika Universitas Trisakti, Minggu (30/11).
Untuk menjadi universitas yang berstandar internasional, pihak Trisakti menyatakan akan terus memperbaiki diri dan meningkatkan mutu lulusannya. Sehingga, dapat bersaing dengan lulusan dari perguruan tinggi lain baik di dalam maupun luar negeri.
"Saat ini capaian Universitas Trisakti dalam meningkatkan kualitas lulusannya dapat diukur dari pengakuan dunia luar terhadap posisi Universitas Trisakti, khususnya tingkat kuantitas dan kualitas serapan dunia kerja terhadap lulusan kami," ujar Rektor Universitas Trisakti, Thobi Mutis.
Thobi mengatakan, guna mencapai lulusan dengan karakter mandiri dan kreatif, kurikulum program studi di Usakti telah mengarah pada metode pembelajaran yang berpusat kepada mahasiswa (Student Centered Learning).
Pengembangan kurikulum pun dilakukan dengan prinsip perubahan minor setiap dua tahun dan perubahan mayor setiap lima tahun.