Hadapi Tantangan Perbankan, BTN Sasar Lingkungan Kampus
jpnn.com, MEDAN - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Maryono mengatakan saat ini, digitalisasi sudah memasuki seluruh sendi bisnis, termasuk sektor perbankan.
Asean Economic Community merupakan tantangan yg harus dihadapi perbankan Indonesia.
"10 atau 20 tahun lalu, transaksi perbankan harus di bank, kemudian berkembang kartu ATM. Dengan kartu, transaksi tarik rekening atau menabung tanpa harus ke kantor bank," kata Maryono saat memberikan kuliah di depan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Medan Jumat (27/10).
Era digitalisasi menurut Ketua Himbara ini, bisa dianggap sebagai berkah bagi industri perbankan karena secara operasional perbankan bisa lebih irit atau efisien.
Termasuk fintech yang sudah menjadi isu global masuk ke dalam situasi bisnis yang menjadi tantangan bank untuk dapat beradaptasi. Hal ini diikuti pula oleh seretnya dana pihak ketiga, di mana bank mulai berlomba mencari dana murah dari masyarakat.
Karena itu, BTN saat ini mulai menyasar lingkungan kampus sebagai basis milenial untuk menjadi salah satu obyek pengembangan bisnis sekaligus dalam mencari dan menyiapkan SDM handal sebagai entepreneur muda.
"Kami akan membangun kampus dengan konsep BTN Zone, di mana seluruh layanan kampus dan mahasiswa dalam belajar di lingkungan kampus akan dapat diakses dengan sistem layanan perbankan. Proyek BTN Zone ini akan kami kembangkan pada kampus di seluruh Indonesia yang sudah bekerjasama dengan Bank BTN, katanya.
Tiga tahun pemerintahan Joko Widodo-JK menurutnya telah berhasil membuka jalur bisnis sebagai modal dalam mengembangkan berbagai industri kerakyatan sebagai lokomotif ekonomi nasional.