Hadiri Forum Parlemen Perempuan Dunia di Rwanda, Puan Bilang Begini
“Tindakannya sekarang, dan ini adalah kewajiban kita bersama. Membangun dunia yang lebih berkelanjutan, damai, dan sejahtera. Dunia di mana wanita dapat memanfaatkan potensi penuh mereka,” sebut Puan.
Di sela-sela IPU ke-145, Puan juga menghadiri Report of the 14th Summit of Women Speakers of Parliament.
Puam Dia pun kembali mengingatkam soal pembahasan dalam KTT Ketua Parlemen Perempuan dunia itu yang digelar di Tashkent, Uzbekistan, beberapa waktu lalu dengan fokus terhadap penilaian manfaat dan risiko teknologi baru untuk antisipasi risiko dan ketahanan ekonomi yang lebih besar.
“Teknologi merupakan sarana penting untuk menyamakan kedudukan antara laki-laki dan perempuan,” katanya.
"Kami sepakat bahwa kemajuan terbaru dalam ekonomi digital adalah komponen kunci dari ketahanan dan pemulihan ekonomi. Mereka menghadirkan peluang untuk kemajuan yang lebih baik, jika dan hanya jika, diterapkan dengan cara yang peka gender,” sambung Puan.
Menurutnya, parlemen harus menangkap peluang itu untuk mendorong kesetaraan gender yang lebih besar.
Kemudian, kata Puan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dan membangun dunia yang lebih inklusif.
“Kami prihatin dengan risiko yang ditimbulkan oleh kesenjangan digital yang semakin besar, pelecehan online, berita palsu, ujaran kebencian, dan kekerasan online yang menghambat hak dan kebebasan perempuan dan anak perempuan di mana pun,” tutur cucu Proklamator RI Bung Karno itu.