Hajar Pemilik Warung, Dikira Preman Rupanya Polisi
“Setiap saya kasih penjelasan, dia tetap tidak terima dan terus menyudutkan kami. Lalu, aku bilang sama dia abang maunya apa? Dia malah membentak. Dibilangnya kau maunya apa? Lalu dia berdiri dan mendorong saya," beber Maksum.
Ahmad Faisin yang melihat kejadian itu berusaha melerai. Tapi, Ahmad malah dipukuli hingga babak belur dan hidungnya mengeluarkan darah. Lalu, Maksum berusaha memisahkan mereka, tapi diapun dipukuli. Bahkan Alex, pemilik lapak (rumah kontrakan) yang juga ingin melerai ikut dipukuli.
"Awalnya saya kira dia preman, bukan polisi. Soalnya, kalau polisi kok tindakannya arogan seperti preman saja. Tapi, setelah dia melepaskan tembakan ke atas satu kali baru saya yakin kalau dia seorang polisi. Dia juga mengaku sebagai anggota Polda Sumut," beber Maksum.
Kanit Reskrim Polsek Medan Kota, AKP Faidir Chan yang dikonfirmasi Sumut Pos (Grup JPNN) membenarkan adanya penganiayaan yang dilakukan oknum anggota Polri tersebut. Faidir membeberkan, hasil penyelidikan sementara, oknum polisi itu merupakan anggota Polres Batubara.
"Kasusnya sedang kita proses. Dia (pelaku) juga buat laporan pengaduan dan masih kita dalami," tandasnya. (ris/ain/adz)