Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Hak Pilih Warga Dengan Gangguan Jiwa Dipolitisasi Jelang Pemilu 2019

Jumat, 18 Januari 2019 – 16:00 WIB
Hak Pilih Warga Dengan Gangguan Jiwa Dipolitisasi Jelang Pemilu 2019 - JPNN.COM

"Banyak yang sudah mendapat treatment yang benar, diberi obat dan kondisi mereka juga diperhatikan, hingga bisa melakukan kegiatan seperti orang biasa."

"Mereka bisa sekolah, bahkan bisa mengajar, bekerja, mengambil keputusan, termasuk bisa ikut memilih dalam pemilu."

Sebagai salah satu buktinya adalah banyak warga yang mengalami gangguan jiwa dari sejumlah desa di Kabupaten Ponorogo, yang sebelumnya dikenal sebagai 'Kampung Idiot', kini sudah menghasilkan uang sendiri dan tidak lagi jadi beban keluarga.

Sama dengan penyakit lainnya

Hak Pilih Warga Dengan Gangguan Jiwa Dipolitisasi Jelang Pemilu 2019 Photo: Masalah gangguan jiwa di Indonesia pernah jadi sorotan dunia karena maraknya praktik pasung. (HRW: Andrea Star Reese)

Sejumlah pakar dan advokasi warga difabel mengatakan penderita gangguan mental sebenarnya sama saja dengan mereka yang memiliki penyakit lainnya.

Jaka menyamakan kondisi mereka dengan pengidap diabetes, dimana saat gula darah mereka tinggi di hari pencoblosan, maka mereka memilih beristirahat atau pergi ke dokter, ketimbang datang ke tempat pemungutan suara (TPS).

"Orang dengan gangguan jiwa juga tidak bisa disembuhkan, tapi dengan edukasi dan diberi obat, mereka bisa mengenali kondisinya sendiri sebelum membuat keputusan beraktivitas, seperti mencoblos."

Hal senada juga diutarakan oleh Yeni Rosa Damayanti, Ketua Perhimpunan Jiwa Sehat (PJS) Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close