Hakordia 2023, Mentan Amran Minta Jajaran Kementan Perangi Korupsi Sampai ke Akar-akarnya
Mengenai hal ini, dia mendorong Inspektorat Jenderal mengoptimalkan peran konsultansi (advisory) dan penjamin kualitas (quality assurance) terhadap kinerja sekretaris jenderal atau direktur jenderal dan kepala badan.
"Saya minta para pejabat eselon I untuk menjadi teladan dalam sikap antikorupsi. Kenapa? Karena target swasembada kita sudah on the track. Kebutuhan pupuk nanti kita hitung, tetapi Alhamdulillah pak presiden sudah setuju. Pak Jokowi memenuhi permintaan petani Indonesia," kata Mentan Amran.
Tindak Korupsi Kecil Sampai Besar
Sementara itu, Mentan Amran mengajak para pegawai di lingkup Kementan untuk menghindari korupsi kecil, seperti datang terlambat saat menghadiri rapat, pulang di awal saat waktu kerja belum selesai hingga menerima sogokan atau gratifikasi sebagai korupsi besar.
Semangat antikorupsi harus terus berkobar dalam setiap benak pegawai Kementan sehingga betul-betul memberi pelayanan terbaik agar tidak menjadi bagian orang yang korupsi.
"Kepada seluruh ASN Kementan agar menjaga integritasnya. Hindari korupsi mulai dari korupsi kecil sampai korupsi besar. Korupsi kecil contohnya terlambat datang ke kantor, kemudian cepat pulang, lalu tiba di kantor tidak kerja dengan baik," ungkapnya.
Mentan Amran pun bercerita bahwa dalam pengalaman hidupnya sewaktu bekerja di BUMN pernah menolak sogokan gratifikasi sebesar Rp 200 juta, padahal waktu itu gaji bulanannya hanya Rp 250 ribu.
Namun sogokan terebut ditolak, karena hatinya tidak ingin kotor dengan merugikan banyak orang.
"Saya juga waktu di BUMN selama 15 tahun bekerja hanya satu kali terlambat lima menit. Kenapa? Karena saya ingin menjaga integritas sebagai pelayan masyarakat," terangnya.