Halodoc Masuk Daftar Digital Health 150 Paling Inovatif
jpnn.com, JAKARTA - CB Insights pada 13 Agustus lalu menobatkan Halodoc sebagai salah satu startup yang masuk dalam daftar Digital Health 150 yang menampilkan 150 perusahaan di dunia.
Ini merupakan kali kedua secara berturut-turut di mana Halodoc masuk dalam kategori Virtual Care Delivery dalam ajang ini.
Pada Digital Health 150 tahun ini, tercatat perusahaan-perusahaan rintisan yang menghadirkan terobosan untuk layanan kesehatan tradisional di 12 kategori, mulai dari Virtual Care Delivery dan Clinical Trials, hingga Drug Discovery dan Specialty Care.
Adapun perusahaan-perusahaan startup ini antara lain berasal dari Kanada, Tiongkok, Israel, Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat.
“Digital Health 150 tahun ini merupakan edisi dengan cakupan global paling luas yang kami adakan, melingkupi berbagai perusahaan swasta di bidang kesehatan terbaik dari 18 negara. Selain keberagaman lokasi, perusahaan-perusahaan ini juga melahirkan inovasi di seluruh value chain layanan kesehatan, mulai dari teknologi yang bermanfaat bagi perusahaan farmasi dan bioteknologi, hingga payers, rumah sakit, asuransi, dan banyak lainnya,” kata CEO CB Insights Anand Sanwal.
Pemenang Digital Health 150 tahun lalu mendapat pengakuan dan berhasil mendapatkan total pendanaan hingga mencapai hampir USD 5 miliar.
"Kami tak sabar ingin melihat pencapaian yang mungkin akan diraih oleh para pemenang tahun ini," imbuh dia.
“Merupakan sebuah kehormatan bagi Halodoc bisa kembali masuk ke daftar Digital Health 150 dari CB Insights. Pengakuan ini tentu menjadi motivasi bagi kami sebagai perusahaan rintisan karya anak bangsa untuk terus berinovasi dalam memberikan kenyamanan akses kesehatan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Jonathan Sudharta, CEO dan Co-founder Halodoc.