Halusss...Sindiran Cak Imin untuk Golkar dan PAN Soal Reshuffle
jpnn.com - JAKARTA- Seperti partai pendukung pemerintah lainnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ogah bicara blak-blakan soal reshuffle kabinet. Namun, petinggi partai hijau itu terus isyaratkan tidak ikhlas jika ada kader PKB di kabinet dicopot demi mengakomodasi pendatang baru, Golkar dan PAN.
Seperti yang terjadi saat acara acara peringatan Harlah ke-18 PKB di Jakarta, Sabtu (23/7) lalu. Dalam pidato sambutannya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar secara halus menyindir Golkar dan PAN terkait reshuffle.
"Saya menyatakan bergabungnya partai atau kelompok politik ke dalam pemerintahan itu hal yang wajar dalam politik. Ibarat masa panen telah datang maka akan banyak pihak yang ingin ikut bersama menikmatinya," sindir Muhaimin.
Muhaimin melontarkan ucapan itu di hadapan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto yang hadir sebagai tamu undangan. Hadir pula, Ketua DPR RI Ade Komarudin, Menkumham Yasonna Laoly, Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen PPP Arsul Sani dan Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan.
Pria yang akrab disapa Cak Imin itu menuturkan, sebagai orang yang besar di desa, dirinya paham benar bahwa burung-burung pasti akan berdatangan ke ladang saat musim panen tiba. Dalam konteks reshuffle, Muhaimin berharap Presiden Joko Widodo sebagai pihak yang membuat pesta panen mengetahui serta paham jenis apa saja burung yang datang itu.
Kendati demikian, sambung Cak Imin, keputusan Partai Golkar dan PAN mendukung pemerintahan Presiden Jokowi merupakan keputusan tepat. "Sudah benar langkah Golkar dan PAN mendukung pemerintah," pungkasnya.
Lebih lanjut Cak Imin menegaskan, PKB yakin kadernya tidak akan terkena reshuffle. Pasalnya, selain mereka loyal kepada Presiden Jokowi, dari sisi kinerja pun terbukti baik dan tak punya masalah. "Kami yakin dan merasa nyaman saja bekerja membangun negara dengan Pak Jokowi. Kader kami yang menjadi menteri semua loyal kepada presiden," ujarnya.
Terlebih lagi, lanjutnya, semakin hari posisi PKB kian strategis dalam kancah perpolitikan nasional. Dengan jumlah massa dan solidnya dukungan posisi PKB jelas mempunyai arti penting bagi bangsa ini.