Hamdalah, Konsep Wisata Halal Makin Diterima
jpnn.com - JAKARTA – Konsep wisata halal di tanah air kian mendapat tempat. Untuk menggenjot implementasinya, pada Selasa (2/8) ada penandatanganan nota kesepakatan bersama (MoU) antara PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dan PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) tentang Penyusunan Kajian Kerja Sama Pembangunan dan Pengoperasian Integrated Logistic Area di Kawasan Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP). MoU itu memuat merealisasi halal port, halal hub dan halal zone.
Konsep itu juga dideklarasikan di tengah The 12th World Islamic Economic Forum di Jakarta Convention Center, Senayan. Penandatanganan nota kesepakatan bersama itu memberi angin segar bagi pengembangan wisata halal di Indonesia. Apalagi, baik PT Pelindo II maupun PT JIEP sama-sama sepakat mengembangkan Jakarta Intenational Halal Hub (JIHH) yang diharapkan akan membawa angin segar bagi zonasi baru destinasi halal di Jakarta.
Ada banyak pejabat tinggi yang hadir menyaksikan penandatanganan MoU itu. Dari mulai Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, hingga Ketua Tim Percepatan Pariwisata Halal Kementerian Pariwisata, Riyanto Sofyan.
Semua antusias mengembangkan wisata halal di tanah air. “Ini momentum bersejarah. Kalau sudah jadi, imbasnya bisa sangat dahsyat bagi perekonomian nasional,” kata Riyanto yang dipercaya Menteri Pariwisata Arief Yahya untuk memimpin Tim Percepatan Pariwisata Halal.
Data Sofyan Hospitality Analysis dari World Travel Tourism Council (WTTC) menunjukkan, Singapura mampu mendulang USD 16 miliar dari wisata halal, sedangkan Malaysia meraup USD 15 miliar. Bahkan Thailand pun mampu mendulang keuntungan dari bisnis wisata halal sebesar USD 47,4 miliar.
Hal itu sangat kontras bila dibandingkan dengan Indonesia yang baru bisa mendatangkan devisa negara sebanyak USD 11,9 miliar. Karenanya, konsep wisata halal pun diharapkan mampu mendongkrak industri pariwisata di tanah air.
“Saya senang gebrakan mengembangkan wisata halal makin terlihat nyata. Setelah ini, kita yang harus juara karena Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia,” tambah Riyanto.
Rencananya, Menteri Arief akan secara langsung mempresentasikan sendiri konsep pariwisata halal yang sedang dikembangkan Indonesia. Daerah yang menjadi lokasi penerapan halal tourism adalah Lombok, Aceh dan Sumatera Barat (Sumbar).