Handry Satriago, Memimpin Perusahaan Kelas Dunia dari Kursi Roda
Bos Termuda yang Suka Mengaku Tak Pernah SakitSelasa, 01 Februari 2011 – 07:16 WIB
Setelah dicek kembali, dokter mengatakan tak ada yang aneh. Mungkin rasa nyeri itu terjadi karena rematik. Namun, jika rematik, rasa sakit yang dia rasakan terlalu awet, tak mau hilang. "Tidur jadi susah. Telentang nggak enak, miring nggak enak. Akhirnya saya tidur dengan posisi duduk," ujar suami Dinar Putri Sriardani Sambodja tersebut.
Handry frustrasi, enggan ke dokter karena, menurut dia, tak membawa hasil. Dia lantas mulai mencoba macam-macam pengobatan alternatif. "You name it, mulai yang masuk akal hingga yang tidak masuk akal pernah saya coba," kenangnya. Salah satu yang diingatnya, dia diminta telungkup, sementara punggung ditaburi beras, lantas ayam dilepas untuk mematuki beras itu.
Setelah itu, ayam disembelih, kemudian diperlihatkan bagian punggung si ayam yang menghitam. "Katanya, penyakit saya sudah ditransfer ke ayam," katanya, lantas tertawa lebar. Lantaran tak mendapatkan pengobatan yang benar, kondisi kakinya kian lemah. Handry pun kembali ke rumah sakit. Hingga akhirnya, dia bertemu dengan seorang ahli onkologi dan hematologi yang menyarankan untuk menjajal teknologi CT scan. "Saya termasuk pengguna mesin CT scan pertama waktu itu," ujar alumnus Institut Pertanian Bogor tersebut.