Hantu Separatisme Kembali ke Kolombia
jpnn.com, CARTAGENA - Kolombia kembali terlibat konflik dengan kelompok separatis. Sejumlah mantan anggota kelompok pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) mengatakan bahwa mereka siap untuk kembali mengangkat senjata.
Presiden Kolombia Ivan Duque mengatakan akan mengirim unit tentara untuk menemukan para mantan pemberontak FARC tersebut.
"Saya telah memerintahkan pembentukan unit khusus untuk menganiaya para penjahat ini dengan kemampuan intelijen, investigasi dan mobilitas yang diperkuat di seluruh wilayah Kolombia," kata Duque pada Kamis (29/8).
Pengumuman itu disampaikan kurang dari 24 jam setelah mantan komandan FARC, Ivan Marquez mengatakan dalam sebuah video bahwa dia siap untuk kembali mengangkat senjata dalam fase baru perjuangan bersenjata di Kolombia.
"Ini adalah kelanjutan dari perjuangan pemberontak sebagai tanggapan atas pengkhianatan negara atas perjanjian perdamaian Havana," kata Marquez dalam video berdurasi 32 menit yang diunggah di YouTube pada Rabu malam (28/8).
Dalam video itu, Marquez dikelilingi oleh sejumlah pria dan wanita yang mengenakan senapan dan mengenakan seragam hijau.
"Kami mengumumkan kepada dunia bahwa Marquetalia kedua (tempat kelahiran gerakan gerilya FARC) telah dimulai di bawah perlindungan hak universal yang membantu semua orang di dunia untuk mengangkat senjata melawan penindasan," katanya, seperti dimuat Reuters.
"Semua ini, tipu daya ini, pengkhianatan ini, modifikasi sepihak dari teks perjanjian, komitmen yang tidak terpenuhi pada bagian negara, pengaturan peradilan dan ketidakamanan, telah mewajibkan kita untuk kembali ke pegunungan," sambung pria yang memiliki nama asli Luciano Marin itu.