Hanura Buka Penjaringan Hingga 18 Agustus
“Muncul skema empat pasang calon itu wajar. Itu kan dari pengamat, tapi politik itu tidak bisa ditebak, hanya dinikmati prosesnya. Akhirnya seperti apa ditunggu, yang pasti semakin banyak pilihan semakin bagus, masyarakat tinggal memilih yang terbaik,” tutupnya.
Sekretaris DPD Gerindra Kaltim Sutrisno Toha menyebut, hingga saat ini, kader komitmen mengusung Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar sebagai cagub meski hingga saat ini belum ada rekomendasi resmi dari DPP Gerindra. “Kader tetap berharap Pak Yusran,” tegas dia.
Ia menyebut, Gerindra tetap intensif berkomunikasi dengan partai lain untuk berkoalisi mendukung Yusran. Sejauh ini, komunikasi yang dilakukan Gerindra dengan cara mendaftar ke beberapa partai, yakni PPP, PKB, PAN, dan Hanura. Dalam waktu dekat partai tersebut akan menggelar tahapan sosialisasi dan penyampaian visi dan misi.
“Gerindra akan memenuhi syarat administrasi dan ikuti semua tahapan yang diajukan partai,” tegas dia.
Gerindra yang hingga saat ini tidak mengusung calon selain Yusran, lanjut dia, bekerja ekstra ke berbagai daerah untuk sosialisasi. Belum lama ini, Yusran berkeliling ke Mahakam Ulu dan Samarinda.
“Pilgub kewenangan DPP. Kami di daerah kerja saja. Terus berupaya meningkatkan elektabilitas Pak Yusran,” jelasnya.
Dikatakan, deklarasi Jaang-Rizal sama sekali bukan kejutan. Itu merupakan strategi politik yang dibangun keduanya. Kandidat dari Gerindra, sebutnya, baru mendeklarasikan cagub dan cawagub setelah dukungan partai mencukupi. Sebab, sudah jamak ditemui calon-calon yang melakukan deklarasi di awal, namun kandas karena tidak mendapat dukungan minimal.
“Kalau Jaang-Rizal sudah ada komunikasi dan komitmen dengan partai lain bisa saja. Tapi, sejauh ini yang kami tahu belum ada. Yang pasti, baru Ibu Rita, itu pun belum deklarasi siapa wakilnya. Jadi, masih dinamis dan berproses,” pungkasnya. (*/him/ril/edw/qi */rdh/far/k11)