Hanya Mbah Dukun Ini yang Bisa Hunus Pedang Bertuah Warisan Datuk Sunan
jpnn.com - TIDAK sembarang orang bisa menghunus Pedang berusia ratusan tahun itu dari sangkurnya. Hanya orang-orang tertentu yang mampu membukanya. Bagaimana kisah sepasang pedang bertuah di Desa Kembang Sri, Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kabupaten Batanghari, Jambi?
Franciscus - Muarabulian
Desa Kembang Sri, merupakan salah satu desa di Kecamatan Maro Sebo Ulu. Desa itu diperkirakan terbentuk sekitar 300 tahun silam. Konon wilayah desa itu pertama sekali disinggahi perantau asal pulau Jawa. Namanya Datuk Sunan. Beliau merupakan orang yang sakti mandra guna.
Sebelum sampai ke Desa Kembang Sri, Datuk Sunan terlebih dahulu menelusuri Sungai Dareh, wilayah yang berbatasan antara Jambi – Sumatera Barat. Bermodalkan Jakun (perahu kayu), Datuk Sunan menyinggahi beberapa wilayah di sepanjang Sungai Dareh.
Setiap wilayah yang disinggahi seluruhnya menjadi perkampungan saat ini. Termasuk Desa Kembang Sri. Kembang Sri merupakan wilayah persinggahan terakhir Datuk Sunan. Dia memilih berdiam di wilayah itu hingga beranak pinak.
Ketua Adat Desa Kembang Sri, Rusli Saleh menceritakan Kembang Sri dipilih Datuk Sunan atas petunjuk hewan yang dibawanya dalam Jakun. Saat menelusuri Sungai Batanghari, Datuk Sunan sengaja membawa angsa, itik dan anjing.
Angsa, itik dan anjing kemudian dilepaskan untuk mencari wilayah yang tepat untuk ditempati. Begitu hewan dilepaskan di wilayah Kembang Sri, anjing milik Datuk Sunan menggonggong begitu hebat.
Merasa penasaran Datuk Sunan langsung mendekati anjing miliknya itu. Ternyata, yang digonggong cuman tumbuhan kembang berukuran satu kaki. Oleh Datuk Sunan, Kembang itu dinamakan Kembang Sri. Sejak memberikan nama tersebut, Datuk Sunan memutuskan untuk tinggal di wilayah itu.