Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Happy, Menpar Berpantun di Pesona Bumi Lancang Kuning

Senin, 20 Maret 2017 – 17:51 WIB
Happy, Menpar Berpantun di Pesona Bumi Lancang Kuning - JPNN.COM
Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Foto: Kemenpar-Indopos

Menpar juga sepakat bahwa acara Pesona Bumi Lancang Kuning memiliki arti penting dalam mewartakan potensi pariwisata Provinsi Riau pada masyarakat Indonesia dan dunia. Sebab sejauh ini, banyak potensi pariwisata yang belum digali dan diarahkan pada selera pasar. Padahal, Riau kental dengan budaya Melayu yang kuat."Wisatawan yang datang ke Indonesia Indonesia itu 60 persen karena budaya, 32 persen karena alam, dan sisanya karena buatan manusia. Karena itu wisata Riau yang yang berbasis budaya Melayu sangat potensial," kata pria asli Banyuwangi tersebut.

Selain kaya budaya, Riau juga memiliki keunikan alam yang bisa diandalkan. Keunikan itu terwujud dalam ombak di muara sungai Kampar yang bernama Bono. Ombak ini bisa digunakan para wisatawan untuk berselancar.Arief mengatakan, pemerintah telah menetapkan kawasan disekitar muara Sungai Kampar itu sebagai kawasan ekonomi khusus pariwisata. Dan kini pemerintah sudah menyiapkan lahan seluas 600 hektar untuk dibangun resor wisata.

Lebih dari itu, pemerintah telah menetapkan Bono sebagai ikon budaya Riau."Wisata ini menarik sebab di dunia ini wisata selancar di sungai itu hanya ada dua, yakni di sungai Amazon, Brazil dan di Kampar ini. Maka sangat layak Bono dijadikan ikon wisata Riau, " ujar Arief.

Untuk itu, lanjut Arief, Riau harus segera mentransformasikan diri dari Provinsi yang mengandalkan sumber daya alam menjadi daerah yang berbasiskan pariwisata.

"Agar maju, Riau harus menyesuaikan pariwisata nya dengan selera pasar. Pesan Presiden, Riau hendaknya memakai koreografer dan perancang busana yang bertaraf nasional agar punya keuntungan kompetitif," kata Arief.

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengamini bahwa pariwisata bisa menyelamatkan perekonomian Riau. Sebab sejak 2015 Riau mengalami keterlambatan ekonomi akibat tergantung pada komoditas migas dan perkebunan. Sedangkan harga komoditas dari kedua sektor itu terus mengalami penurunan.

"Pertumbuhan ekonomi 1,20 persen 2016. Dan tahun ini menurut saya tiga persen juga susah, " ujar Arsyad.

Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bertekad meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Arsjad mengatakan, menurut perhitungan Pemprov kunjungan 100.000 wisman tahun ini sudah cukup bagus. Meskipun begitu, lanjut Arsjad, Menteri Pariwisata menginginkan kunjungan wisman bisa mencapai 1 juta orang tahun ini.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya membuktikan diri sebagai sosok yang luwes. Saat acara Pesona Bumi Lancang Kuning, di Ballroom Hotel JW Marriot,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News