Harap SBY Tak Intervensi
Senin, 05 April 2010 – 09:33 WIB
intelektualitas, keberanian, kepopuleran, serta sifat komunikatif dan terbuka. "Untuk itu, tidak harus selalu generasi muda," tegasnya. Menurut dia, kalau memenuhi kualifikasi tersebut, siapa pun figur yang memimpin PD periode 2010?2015 tidak perlu minder. Terutama jika berhadapan dengan parpol lain. "Hal terpenting, jangan sampai komunikasi politik dengan partai lain, terutama mitra koalisi, kedodoran," tegas dia.
Sementara itu, pengamat politik dari UI Thamrin Amal Tamagola menilai, di antara calon Ketum PD, potensi penentangan terhadap sosok Andi diperkirakan cukup
besar. Terutama terkait dengan aktivitas kepartaian dia sebelum akhirnya bergabung dengan PD. Andi merupakan salah seorang deklarator Partai Demokrasi
Kebangsaan (PDK) pimpinan Ryaas Rasyid dan pernah menjabat sebagai salah seorang ketua. Namun, dia memutuskan mundur setelah berbeda sikap dukungan dalam Pilpres 2004. "Itu akan jadi catatan. Memimpin PDK saja kurang berhasil, bagaimana partai sebesar itu," ucapnya. (dyn/c11/tof)