Harapan Baja
Oleh Dahlan IskanMerintis patungan dengan Jepang ini awalnya tidak mudah. Keputusan menggandeng Jepang ini ditentang oleh banyak petinggi zaman itu. Dianggap bisa mengganggu pemodal Korea di Krakatau Posco.
Korban pun jatuh. Ada yang harus kehilangan jabatan.
Namun saya yakin mengorbanan orang itu tidak sia-sia. Bayangkan kalau tidak ada dua pabrik Jepang itu. KS bisa lebih parah lagi.
Mengapa saham di dua perusahaan Jepang itu hanya 20 persen?
Pihak Jepang sebenarnya menawarkan 50 persen. Namun Krakatau Steel tidak punya uang --untuk setor modal sampai 50 persen.
Namun Jepang tetap menyediakan ruang sampai 50 persen itu. Suatu saat nanti, kalau KS sudah punya uang, ruang itu bisa diambil.
Bahkan Jepang setuju untuk diikat lebih jauh: dua pabrik baru itu harus menjual bajanya ke satu perusahaan milik bersama --yang saham mayoritasnya di pihak Indonesia.
Perusahaan itu bergerak di bidang pemasaran baja. Oleh perusahaan ini baja dari dua pabrik tersebut dijual untuk pasar Indonesia. Yakni pabrik-pabrik mobil Jepang di sini.