Harbolnas, Konsumen Diingatkan Jangan Terjerat Perilaku Konsumtif
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi meminta masyarakat lebih jeli dalam menyambut hari belanja online nasional (Harbolnas), yang diperingati setiap 11 November atau 11.11.
Tulus mengatakan, belanja online banyak sisi positifnya, seiring dengan tumbuhnya ekonomi digital. Namun, dia memberi banyak catatan terkait hal ini, terkhusus pada aspek perlindungan konsumen.
Tulus mengingatkan agar konsumen tetap mengedepankan perilaku belanja yang kritis dan rasional.
"Belanjalah berdasar pada kebutuhan bukan keinginan. Jangan terjerat bujuk rayu diskon, sebab banyak diskon hanyalah gimmict marketing, alias diskon abal abal. Cermatilah bentuk bentuk diskon yang diberikan, termasuk jenis barang yang diberikan diskonnya. Konsumen juga jangan makin konsumtif berbelanja dengan iming-iming paylater, yang pada akhirnya akan terjerat utang," ucap Tulus.
Konsumen juga harus mengedepankan kewaspadaan dan ekstra hati-hati dalam belanja online. Cermatilah profil pelaku usaha dari market place yang menawarkan belanja online yang bersangkutan.
"Jangan sampai konsumen dirugikan oleh transaksi belanja online dari market place yang tidak kredibel. Alih-alih konsumen malah tertipu," kata Tulus.
Sebab berdasar data pengaduan YLKI selama lima tahun terakhir, pengaduan belanja online selalu menduduki rating tiga besar. Dan ironisnya prosentase pengaduan tertinggi yang dialami konsumen adalah barang tidak sampai ke tangan konsumen.
"Artinya masih banyak persoalan dalam belanja online dalam hal perlindungan konsumen," ujar dia.