Harga Bahan Pokok Pangan Sudah Mulai Naik, tapi Masih Wajar
jpnn.com, BEKASI - Kenaikan harga pangan sudah mulai terjadi di Bekasi sejak beberapa periode belakangan ini. Kenaikan harga ini dianggap wajar mengingat, selama Ramadan dan mendekati Hari Raya Lebaran 2017, permintaan masyarakat terhadap kebutuhan bahan pokok semakin meningkat.
“Kami mencatat sejak tiga bulan belakangan ini ada kenaikan harga pangan. Kami anggap kenaikan ini, tidak terlalu signifikan, apalagi menjelang Idul Fitri nanti, kenaikan harga masih batas kewajaran,” ujar Kasi Harga Pangan Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Bekasi, Iwan Kesra.
Meski begitu, pihaknya tetap melakukan pemantauan harga terutama di Pasar Baru, Jalan Juanda, Bekasi Timur. Beberapa komiditi yang rutin dilakukan pemantauan harga di antaranya beras, minyak goreng, terigu, daging, telur ayam ras, cabai, bawang (merah dan putih), kacang (tanah dan kedelai), ubi kayu, ubi jalar, serta jagung pipilan.
Harga beras berada di kisaran Rp 7.400-10.500 per kilogram (kg), minyak goreng Rp 13.000 per kg, terigu Rp 7.000 per kg, daging sapi Rp 110 ribu per kg.
Kemudian telur ayam ras Rp 25 ribu per kg, cabe rawit merah tembus di angka Rp 100 ribu per kg, bawang merah Rp 30 ribu per kg dan putih Rp 35 ribu per kg, kacang tanah Rp 15 ribu per kg dan kedelai Rp 10 ribu per kg, ubi kayu Rp 2.500 per kg, ubi jalar Rp 3.000 per kg, serta jagung pipilan Rp 8.000 per kg.
“Memang ada kenaikan paling tinggi 10 persen. Namun harga daging sapi masih cukup stabil di kisaran Rp 110 ribu per kg. Permintaan daging sapi semakin meningkat menjelang Lebaran nanti,” terang dia seperti dilansir dari GoBekasi.
Menurutnya, Dinas Ketahanan Pangan bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangangan Kota Bekasi melakukan pemantauan harga secara berkala. Sejauh ini, kata dia, belum dilakukan operasi pasar murah oleh pemerintah daerah mengingat kenaikan harga tidak terlalu melonjak drastis.(sar/pj/gob)