Harga Bumbu dan Sayur Naik Gila-Gilaan
Pemerintah Salahkan AlamSabtu, 26 Juni 2010 – 09:18 WIB
Di luar kebiasaan, kata Andi, saat ini harga minyak curah belum mengalami kenaikan masih di kisaran Rp 7800 per kilo. Sementara harga gula malah turun Rp 200 per kilonya sejak tiga pekan lalu. "Lainnya masih dalam taraf wajar sih, naik Rp 100 atau Rp 200 begitu," katanya. Kenaikan harga sayur dan bumbu masak juga terjadi di Surabaya dan kota-kota lainnya di Jatim. Dari pantauan Jawa Pos, harga bahan pokok seperti beras dan minyak goreng di pasar Wonokromo dan Jagir Baru cenderung stabil. Namun bumbu dapur seperti bawang putih, bawang merah, cabe rawit, cabe merah dan aneka sayuran mengalami kenaikan harga.
"Harga bawang putih yang biasanya Rp 8.000 sekarang jadi Rp 22.000," keluh Zahrotul Wardah, seorang penjual sayur keliling yang kulakan di Jagir Baru kemarin. "Bawang merah juga naik jadi Rp 13.000 daro normalnya Rp 8.000 per kilo." Tak hanya bawang, golongan cabe juga naik. Caber rawit harganya naik 300 persen dari Rp 10.000 menjadi Rp 30.000 ribu per kilonya. Demikain juga dengan cabe merah dari Rp 10.000 naik ke posisi Rp 19.000. "Harga wortel, gubis serta beberapa sayuran lainnya juga jadi mahal," kata dia.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur (Jatim) Arifin T Hariadi mengatakan bahwa secara umum memang terjadi kenaikan di kelompok produk holtikultura di Jatim. "Penyebab pertamanya adalah karena alam," kata dia saat dihubungi kemarin.