Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Harga Cabai Kian Meroket

Rabu, 17 Juli 2013 – 04:54 WIB
Harga Cabai Kian Meroket - JPNN.COM
Dia bercerita, petani cabai telah mengalami gagal panen sejak Desember 2012 lalu. Kemudian pada Maret petani kembali menanam dengan harapan bisa dipanen pada Juli dan Agustus. Sehingga pasokan cabai melimpah saat Bulan Ramadhan dan Lebaran.  Namun di luar prediksi, kondisi cuaca kemarau basah membuat petani kembali mengalami gagal panen. Untuk memenuhi pasokan sepanjang akhir tahun ini, langkah impor harus diambil.

"Impor ini memang merupakan jalan pintas penyelesaiaan lonjakan harga dalam jangka pendek. Kenaikan sudah terjadi sehingga impor harus dilakukan," katanya.

Namun Benny mengingatkan, setelah ini pemerintah harus melakukan tindakan kongkrit untuk menjaga ketahanan pangan khususnya cabai. Sehingga setiap tahun Indonesia tidak harus mengimpor cabai.

Untuk menjaga meningkatkan kebutuhan cabai, lanjutnya, pemerintah harus memodernisasikan lahan tanam cabai. Misalkan saja dengan metode plastic house dan pengadaan gudang pendingin. Plastic house menjadi solusi petani untuk menghadapi cuaca ekstrim. Sedangkan gudang pendingin bisa dimanfaatkan saat musim panen raya tiba. Hasil panen yang melimpah bisa disimpan lebih lama. Harga tidak jatuh saat panen, saat musim paceklik persediaan stok masih aman.

Investasi plastik house dan gudang pendingi itu, menurut Benny jauh lebih bermanfaat dibanding membuang uang untuk impor. Jika impor, Indonesia memberi kesempatan petani luar negeri mendapatkan untung, sedangkan jika memaksimalkan teknologi pertanian lokal memberi kesempatan petani Indonesia untuk berkembang.

JAKARTA--Harga cabai belum mau beranjak dari posisinya. Pemerintah mengestimasi 4 ribu ton cabai tiba di Indonesia 1-2 minggu ke depan. Ketua Dewan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA