Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Harga Cabai Merah di Daerah Ini Tembus jadi Rp 80.000/Kg

Selasa, 14 Januari 2020 – 00:52 WIB
Harga Cabai Merah di Daerah Ini Tembus jadi Rp 80.000/Kg - JPNN.COM
Harga cabai merah di Cianjur meroket. Foto: Ahmad Fikri/Antara

jpnn.com, CIANJUR - Harga cabai merah di pasar tradisional di Cianjur, Jawa Barat, melambung hingga Rp 80.000 per kilogram dari Rp 32.000 per kilogram. Kenaikan ini sebagai dampak hasil panen petani yang tidak maksimal karena cuaca ekstrem.

"Naiknya harga cabai sudah terjadi sejak tiga hari terakhir akibat minimnya pasokan dari sejumlah daerah penghasil cabai karena sebagian besar petani mengalami gagal panen akibat cuaca," kata Jaenal pedagang di Pasar Muka-Cianjur, Senin.

Ia menuturkan, tingginya harga cabai membuat daya beli menurun karena sebagian besar pelanggan dan pembeli membatalkan pesanan, bahkan pedagang tidak berani memesan stok banyak dari agen karena takut tidak terjual.

"Untuk pasokan masih aman, namun harga jual melambung, sehingga daya beli menurun. Satu hari kami hanya bisa menjual paling banyak 6 kilogram, untuk stok per hari dikurangi hingga puluhan kilogram," katanya.

Ia menjelaskan, meroketnya harga cabai disebabkan minimnya hasil panen petani di sejumlah wilayah karena cuaca eskrem yang melanda semua wilayah di Indonesia khususnya Jawa Barat.

"Faktor cuaca sangat mempengaruhi hasil panen terutama cabai. Kalau musim penghujan seperti sekarang sebagian besar hasil panen petani tidak maksimal," katanya.

Sementara itu Lusi (30) pedagang sayur di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur menyatakan, akibat meroketnya harga sejak tiga hari terakhir hanya bisa menjual cabai sebanyak 5 kilogram.

Untuk menghindari kerugian akibat cabai membusuk tidak terjual, pedagang setiap harinya, ungkap dia, hanya memesan 5 sampai 10 kilogram cabai ke agen karena minimnya pembeli.

Melambungnya harga cabai merah sebagai dampak hasil panen petani yang tidak maksimal karena cuaca ekstrem.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News