Harga Emas Naik Lagi, Ada yang Mulai Panik
jpnn.com, CHICAGO - Emas berjangka kembali naik pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) dan membuat para investor panik.
Para investor bergegas menuju logam safe-haven di tengah kekhawatiran pukulan virus corona terhadap ekonomi global dan pendapatan perusahaan-perushaan Amerika Serikat.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di Bursa Comex menetap 0,49 persen atau 8,6 dolar AS lebih tinggi pada 1.761,40 dolar AS per ounce.
Sempat mencapai level tertinggi sejak Februari 2013 di 1.769,50 dolar AS. Ini adalah hari perdagangan kedua berturut-turut untuk emas yang berdiri di harga tertinggi dalam lebih dari tujuh tahun.
Di sesi sebelumnya, Kamis (9/4/2020) emas berjangka melejit 68,5 dolar AS atau 4,07 persen menjadi 1.752,8 dolar AS per ounce, merupakan level tertinggi sejak Oktober 2012, sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Pasar AS tutup pada Jumat (10/4/2020) untuk libur hari Paskah.
"Ekuitas AS mengalami fluktuasi besar dan orang-orang yang tidak bisa menahan gerakan semacam ini terus menumpuk emas," kata Phil Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
"Saya masih berpikir inflasi yang datang adalah yang terbesar, alasan emas akan memiliki permintaan yang mendasarinya."
Inflasi dianggap sebagai positif bagi emas, karena emas dipandang sebagai penyimpan nilai yang aman ketika tekanan harga naik.