Harga Minyak Jatuh ke USD 93
Fundamental Ekonomi Kuat, Menkeu Minta Tak PanikSelasa, 16 September 2008 – 12:25 WIB
Indeks kelompok 45 saham unggulan LQ45 juga merosot 21,11 poin (5,86 persen) di posisi 339,3. Secara keseluruhan, kinerja pasar modal telah jeblok 40 persen dibanding posisi awal tahun ini.
Sementara itu, bursa saham Asia yang anjlok adalah Singapura (drop 3,35 persen) dan Taiwan (turun 4,09 persen). Pasar saham Hongkong, Jepang, dan Korea masih selamat karena kemarin adalah hari libur nasional. Terpuruknya pasar saham juga berimbas terhadap nilai tukar rupiah. Kurs rupiah kemarin ditutup melemah 20 poin ke Rp 9.445 per dolar AS. Rupiah bahkan sempat menyentuh Rp 9.457. Jika tak ada intervensi dari bank sentral, rupiah diprediksi sudah melaju mendekati Rp 10.000 per dolar AS.
Menghadapi memburuknya pasar keuangan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati langsung mengadakan pertemuan mendadak dengan sejumlah analis serta pelaku pasar finansial. Hadir dalam pertemuan tersebut Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Hartadi A. Sarwono dan Dirut Bursa Efek Indonesia (BEI) Erry Firmansyah.
Kepada pelaku pasar, Sri Mulyani yang merangkap Menko Perekonomian itu meyakinkan bahwa fundamental perekonomian Indonesia masih kuat. Meski begitu, pemerintah tetap waspada mengikuti gejolak pasar global. ’’Kami sampaikan bahwa pemerintah dan BI waspada, tapi tidak berarti panik,’’ katanya.