Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Harga Sembako Masih Tidak Jelas

Sulit Dikendalikan, Pemerintah Semakin Rutin Operasi Pasar

Selasa, 27 Juli 2010 – 04:51 WIB
Harga Sembako Masih Tidak Jelas - JPNN.COM
JAKARTA --Kementerian Perdagangan terus melakukan operasi pasar akibat harga kebutuhan bahan pokok yang masih sulit dikendalikan. Sama seperti di Jakarta pada akhir pekan lalu, di Bandung harga cabai merah cenderung turun namun harga telur dan daging ayam masih mengalami kenaikan, kemarin. "Untuk harga cabai merah mengalami penurunan karena sempat mencapai Rp 60 ribu menjadi Rp. 35 ribu. Untuk pasokan cabai merah di Kota Bandung tidak mengalami masalah," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di acara Operasi Pasar di Pasar Kosambi Bandung, Senin pagi (26/7).

Meski begitu, kata Mari, harga telur dan daging ayam terjadi kenaikan mulai 5 sampai 10 persen. "Harga daging ayam broiler mengalami kenaikan dari harga seminggu yang lalu sekitar Rp 24 ribu sampai dengan Rp 25 ribu per kilogram pada minggu lalu menjadi Rp 27 ribu sampai Rp 28 ribu per kilogram," ungkapnya.

Sementara untuk harga telur ayam selama 4 hari belakangan ini ada di level yang cukup tinggi yaitu Rp 15.500 per kilogram. Mari mengatakan, selain mengalami kenaikan harga daging ayam dan telur, penurunan dan tidak adanya lonjakan harga juga terjadi pada Harga daging sapi di tingkat pengecer. "Harga daging (sapi) sangat bervariasi, ada yang harganya Rp 58 ribu sampai Rp 75 ribu. Hal tersebut merupakan pengaruh persiapan puasa sehingga mengakibatkan harga tidak stabil. Spekulasi pedagang," tutur Mari.

Sementara itu, untuk beras kualitas menengah harganya tidak mengalami kenaikan. Pedagang menjual beras tersebut dengan harga Rp 7500 per kilogram. Pengaruh kenaikan harga beras di Bandung tergantung harga dari pusat. Jika di Jakarta harga beras naik maka di daerah mengalami kenaikan.

JAKARTA --Kementerian Perdagangan terus melakukan operasi pasar akibat harga kebutuhan bahan pokok yang masih sulit dikendalikan. Sama seperti di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close