Harga Turun Drastis, Ayam Hidup Dibagi Gratis
jpnn.com, SOLO - Harga ayam di tingkat peternak turun drastis ke level sekitar Rp 10 ribu per kilogram. Harga tersebut jauh meninggalkan Harga Pokok Pembelian (HPP) ayam hidup di level peternak yakni Rp 18.000.
Peternak menyebutkan bahwa alasan utama dari fenomena tersebut adalah karena tak seimbangnya suplai dan demand. Produksi ayam di peternak jauh lebih tinggi dibandingkan dengan serapan atau permintaan ayam di pasar.
Rabu (26/6) peternak ayam di Jawa Tengah menggelar aksi bagi-bagi ayam gratis di sejumlah titik. Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Singgih Januratmoko menjelaskan bahwa ada beberapa tujuan dari digelarnya aksi tersebut.
”Pertama tentu saja itu merupakan protes secara halus pada pemerintah. Sudah sekitar 10 bulan kondisi harga ayam di peternak di bawah HPP. Paling parah bulan ini,” ujar Singgih, saat dihubungi Jawa Pos.
Lalu alasan kedua, lanjut Singgih, peternak ingin menunjukkan ke masyarakat bahwa saat ini kondisi suplai ayam sedang melimpah dan harapannya harga di level pedagang ikut turun, sehingga masyarakat tak perlu ragu untuk berbelanja dan mengkonsumsi ayam.
”Memang sayangnya di sejumlah daerah harga di level pedagang tetap. Ini pasti ada masalah di supply chainnya. Ada yang ingin mengambil margin di saat harga di peternak jatuh,” tambahnya.
BACA JUGA: Titi: Kepala BKN Kok Benci Banget Sama Honorer K2
Pinsar berharap banyak pemerintah dapat memberikan atensi pada kondisi tersebut. Menurut Singgih, 10 bulan merupakan waktu yang panjang. Peternak rakyat dan peternak mandiri menahan beban biaya produksi dan pemeliharaan yang tak sedikit. ”Jika kondisi ini berlangsung terus, akan banyak pengusaha yang gulung tikar,” bebernya.