Hari Ini Tes SBM PTN, Antisipasi Joki dan Calo
jpnn.com - JAKARTA - Puncak seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBM PTN) 2014 digelar hari ini. Sebanyak 664.509 pelamar yang sudah mengantongi kartu tanda peserta tes, bakal bertarung untuk berebut kuota 75 ribu sampai 80 ribu kursi mahasiswa baru di PTN.
Sekretaris Kelompok Kerja Panitia Pusat SBM PTN Bambang Hermanto mengatakan, salah satu yang harus diperhatian peserta ujian hari ini adalah keberadaan calo. Pengalaman tahun lalu, para calo ini mengiming-imingi peserta untuk bisa diterima di PTN melalui jalur khusus.
"Melalui teman-teman media massa, kami mengimbau supaya peserta ujian fokus mengerjakan tes," katanya kemarin. Peserta ujian diminta tidak tergiur dengan iming-iming apapun. Termasuk iming-iming bisa memasukkan ke PTN dengan imbalan uang jutaan rupiah.
Banyak modus yang digunakan para calo untuk mengeruk untung selama masa SBM PTN ini. Pertama mereka bekerjasama dengan sekolah, untuk mendapatkan kontak para siswa yang mendaftar SBM PTN. Melalui kontak itu, si calo menelpon satu persatu untuk menawarkan jasa masuk ke PTN.
Untuk mengelabui para korban, si calo ini tidak memungut uang di awal. Kalaupun meminta uang, mereka hanya meminta sebagian kecil saja. Sisanya dibayar peserta SBM PTN nanti ketika dinyatakan lulus seleksi.
Dengan modus ini, si calo tinggal tidur saja sudah mendapatkan untung. Dengan target sasaran yang begitu banyak, pasti diantaranya ada yang bakal lulus SBM PTN. Mereka itu lulus bukan karena jasa si calo, tetapi karena memang benar-benar bisa mengerjakan soal ujian.
Modus lainnya adalah si calo secara terorganisasi menyelenggarakan bimbingan jelang ujian tertulis SBM PTN. Pada tahap tertentu, mereka meminta uang lebih besar kepada peserta. Setelah mereka mendapatkan uang, lantas kabur menghilang.
"Kami tegaskan bahwa tes ini berlangsung objektif. Tidak ada titip-titipan. Semua berdasarkan hasil pemindaian tes tulis," papar Bambang. Dia mengatakan bahwa tes SBM PTN murni dari hasil ujian tulis. Berbeda dengan SNM PTN (seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri) yang mengombinasikan nilai rapor dan ujian nasional.
Bambang mengatakan lagi, masyarakat jangan sampai ada yang kepincut dengan bujuk rayu pihak manapun untuk bisa masuk PTN dengan imbalan apapun. Panitia SBM PTN resmi, tidak bertanggung jawab jika ada masyarakat yang termakan calo dengan mengatasnamakan panitia SBM PTN.
Selain calo gadungan, panitia juga mengantisipasi keberadaan joki SBM PTN. Praktek perjokian ini sejatinya kejahatan lawas setiap seleksi tulis masuk PTN. Meskipun sudah jarang ditemukan, panitia tetap mewaspadainya. Salah satu upaya untuk mencegah praktek perjokian adalah, ditempel foto di kartu peserta dan di meja ujian.
Pengawas ujian di setiap ruangan diminta untuk mengecek kelengkapan adminstrasi peserta ujian. Diantaranya adalah kartu tanda peserta. Setiap peserta yang tidak dapat menunjukkan kartu tanda peserta ujian, bakal didiskualifikasi. Selain itu pergantian orang (peserta tes ke joki) berpotensi terjadi dengan modus peserta asli keluar untuk ke toilet. Kemudian yang masuk diganti joki.
Kampus diminta mengeluarkan sanksi tegas kepada para joki. Bagi si pelamar, harus segera digugurkan ketika terbukti menggunakan jasa joki. Sedangkan si joki yang tertangkap, harus dikeluarkan dari kampusnya. Bisa jadi joki ini mahasiswa dari kota lain. (wan)