Hari Raya Nyepi Harus jadi Momentum Introspeksi Diri
jpnn.com, AMBON - Umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1940 yang jatuh pada Sabtu (17/3). Dalam menyambut Hari Raya Nyepi, umat Hindu melakukan Tapa Brata dan berbagai ritual lainnya seperti Amati Geni, Amati Karya, dan Amati Lelanguan Amati Lelungaan.
Ketua DPR Bambang Soesatyo kepada wartawan di Ambon, Maluku, Sabtu (17/3) menyatakan, Hari Raya Nyepi harus menjadi momentum seluruh elemen masyarakat untuk saling introspeksi diri.
“Mari jadikan ritual tersebut untuk saling mawas diri, membersihkan diri lahir bathin, menyatukan pikiran, meneguhkan hati, serta memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar diberikan kekuatan menjalankan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang," katanya.
Politikus Partai Golkar yang karib disapa Bamsoet itu mengatakan, pemeluk Hindu telah memberikan contoh bagaimana menggapai keseimbangan dan keharmonisan hidup melalui perayaan Hari Raya Nyepi. Bagi mereka, bai buruk, menang kalah, kaya miskin, sengsara bahagia, merupakan ujian kehidupan untuk dapat mengendalikan diri.
"Saya menaruh rasa hormat yang besar kepada mereka," tegas mantan ketua Komisi III ini itu.
Dia menilai perayaan Hari Raya Nyepi yang kental dengan berbagai upacara budaya perlu tetap dilestarikan.
Menurutnya, ada berbagai nilai sejarah dan makna yang terkandung di dalamnya. Budaya itu merupakan kekuatan sekaligus kekayaan yang tak ternilai bagi bangsa.
"Selamat Hari Raya Nyepi bagi saudaraku umat Hindu. Mari bersama kita introspeksi diri lebih jauh. Tebar kebajikan, gapai kebahagiaan, ciptakan perdamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," pungkasnya.(boy/jpnn)