Harry A Poeze, 4 Dasawarsa Memecahkan Misteri Tan Malaka
Belum Berniat Berhenti Meneliti, Selalu Bertemu Misteri BaruRabu, 08 Desember 2010 – 04:04 WIB
Tentunya tak mudah bagi pria yang pada 20 Oktober lalu genap berusia 63 tahun itu untuk memecahkan misteri-misteri seputar Tan Malaka. Untuk merekonstruksi riwayat hidup Tan Malaka saja, kata Harry, sangat sulit. Ia sampai harus meneliti latar belakang penulis-penulis tentang Tan Malaka yang jumlahnya tak banyak.
Soal kesulitan, Harry mencontohkan ketika ia harus dihadapkan pada informasi-informasi yang tidak sahih tentang Tan Malaka. "Kesulitan meriset karena terutama sumber-sumber yang sangat tersebar dan jarang. Sumbernya juga banyak yang kontradiktif, terutama sumber-sumber yang banyak bohong dan fitnah," ucapnya.
Menurut Harry, pihak yang menyebarkan kabar bohong tentang Tan Malaka justru dari kalangan komunis di Indonesia. Sebab, Tan Malaka dianggap pengkhianat karena tidak mendukung pemberontakan komunis pada 1927. "Ada banyak orang yang dengan sadar membohongi saya. Yang memfitnah (Tan Malaka) orang komunis sendiri. Dia tidak ikut Moskwa dan Stalin setelah pemberontakan komunis 1927. Karena itu orang-orang seperti Muso dan Alimin (tokoh komunis) menganggap Malaka sebagai orang yang harus dilenyapkan," bebernya.