Harry Lumantouw Lima Tahun Cuci Darah
Istri Bantu Kontrol dan Dengarkan FeelingMinggu, 05 Desember 2010 – 08:28 WIB
Begitu juga ketika proses cuci darah, Maria tak berani meninggalkan sang suami sendiri. "Saya monitor terus kondisinya. Kalau tensinya kurang dari 110 mg/Hg, saya langsung memberi dia apel. Tidak banyak, hanya beberapa iris," terang dia. "Tak lama kemudian, tensinya kembali naik," lanjutnya.
Dua tahun lalu jantung Harry bengkak. Setelah diperiksa, diperkirakan jantung Harry kebanyakan cairan. Maria mengatakan, saat mencari second opinion ke RS Singapura, dokter menjelaskan bahwa hal itu mungkin terjadi karena perputaran mesin hemodialisis yang kurang dari 200 kali selama empat jam proses cuci darah. Akibatnya, ada cairan yang masuk ke jantung Harry. "Setelah suami diterapi dan cairan dikeluarkan, jantungnya tak bengkak lagi," ungkap Maria.
Hingga saat ini, Harry tak pernah absen cuci darah. Bahkan, saat pergi ke luar negeri, dia menyempatkan diri untuk cuci darah di negara yang disinggahi. Ada beberapa negara yang pernah dia singgahi untuk cuci darah. Antara lain, Italia, Hongkong, Singapura, dan Belanda. Juga kota, seperti Jeddah. Ke mana pun pergi, luar kota maupun luar negeri, Harry membawa surat rekomendasi yang berisi catatan kesehatan dan prosedur cuci darahnya. "Sebelum berangkat, saya sudah kontak RS yang hendak dituju. Karena itu, cuci darah bisa dilakukan di RS tersebut," ungkap Maria. Praktis, Harry tak pernah absen cuci darah selama ini.