Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Haruskah Mengancam Coldplay sebagai Pendukung LGBT?

Senin, 22 Mei 2023 – 18:42 WIB
Haruskah Mengancam Coldplay sebagai Pendukung LGBT? - JPNN.COM
Coldplay. Foto: Parlophone/Atlantic

Tentu saja Chirs Martin dan Coldplay bukan satu-satunya grup musik yang memberikan dukungan secara terbuka kepada komunitas LGBT. Penyanyi pop dunia, seperti Madonna, Lady Gaga, dan Christina Aguilera, juga memiliki basis penggemar yang sebagian besar adalah gay.

Sejumlah seniman pria normal juga menyuarakan dukungan terhadap LGBT. Mulai dari The Chainsmokers yang menentang larangan militer transgender Trump, sampai musisi Jay-Z yang memuji identitas lesbian ibunya dalam sebuah lagu di album terbarunya.

Lagu-lagu Coldplay tidak secara eksplisit menyuarakan pesan-pesan LGBT. Meski demikian, grup ini secara terbuka menyatakan dukungan terhadap gerakan LGBT.

Beberapa grup dan penyanyi terkemuka dunia juga terbukti menjadi aktivis LGBT meskipun lagu-lagunya tidak mempromosikannya secara terbuka. Mendiang Freddie Mercury yang dikenal sebagai frontman grup musik Queen juga dikenal sebagai praktisi LGBT.

Demikian juga Elton John dan George Michael yang secara terbuka diketahui sebagai praktisi LGBT, bahkan punya pasangan resmi sesama jenis.

Bagi grup musik dan penyanyi terkenal level dunia, memperjuangankan hak-hak politik kelompok tertentu merupakan bagian dari manifestasi ideologis dan idealisme mereka dalam bermusik. Sangat banyak musisi top dunia yang terlibat dalam proyek kemanusiaan raksasa dengan menggelar konser kelas dunia.

Musisi Bob Geldoff asal Inggris menjadi salah satu pelopor terkemuka ketika pada 1985 mengadakan konser Live Aid untuk mengumpulkan dana sebagai upaya membantu rakyat Ethiopia yang mengalami bencana kelaparan dahsyat.

Konser itu diselenggarakan serentak di Stadion Wembley (London) yang dihadiri sekitar 72.000 orang, dan Stadion JFK (Philadelphia) yang menampung 90.000 pengunjung. Selain itu, konser tambahan dilangsungkan di kota-kota besar lainnya seperti Sydney dan Moskow.

Rencana mengepung konser Coldplay bisa menjadi konterproduktif terhadap citra gerakan. Coldplay meski mendukung LGBT, juga menyokong perjuanganan Palestina.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close