Hasil Imbang, Djanur Akui Persiraja Cukup Merepotkan Timnya
Tim tamu sendiri mengandalkan Fiwi Dwipan dan Fahrizal Dilla di depan juga tak mampu menembus defence ketat bek-bek PSMS. Reinaldo Lobo dan Roby tidak terlalu bekerja keras di babak pertama.
Dua peluang terbaik PSMS justru hadir menjelang berakhirnya babak pertama. Namun disia-siakan Sadney Urikhob. Yang pertama menit ke-35 saat Sadney yang meski tanpa kawalan, namun gagal menanduk bola di depan gawang.
Di masa injury time, Sadney kembali gagal meneruskan umpan silang Yessoh di depan gawang. Sontekannya melambung.
Selanjutnya, pada babak kedua Djanur melakukan banyak perubahan dengan merotasi sebagian besar pemainnya dengan menurunkan Suhandi, Azis, Erwin Ramdani, Samuel Nainggolan untuk meningkatkan serangan. Amarzukih juga dikembalika ke full back kanan.
Tapi lagi-lagi PSMS tetap tak mampu mencetak gol. Persiraja juga sempat membuat peluang yang membahayakan gawang PSMS lewat Vivi Asrizal. Namun tembakannya mengenai tiang. Skor tetap imbang tanpa gol bertahan hingga pertandingan usai.
Usai pertandingan, Djanur mengatakan hasil uji coba yang buruk seperti sudah menjadi tradisi PSMS. Dia berharap skuadnya bisa tampil lebih baik di turnamen.
“Hasil memang 0-0. Tapi seperti selalu menjadi kebiasaan uji coba hasilnya buruk. Dari evaluasi masih banyak kekurangan yang harus dibenahi dan kami tidak punya waktu untuk persiapan karena tanggal 1 Februari paling gak kami sudah harus berangkat,” ungkapnya.
Djanur mengakui Persiraja cukup merepotkan timnya sore itu. “Ya mereka cukup baik dan bisa menciptakan peluang yang rata-rata bersumber dari kesalahan pemain-pemain belakang kami,” tambah eks pelatih Persib Bandung itu.
Soal striker asing Wilfried Yessoh, Djanur mengakui pemain asal Pantai Gading ini butuh adaptasi.