Hasil Pleno Kukuhkan Sikap SDA tapi Sia-sia
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali (SDA) menyatakan Pleno Pengurus DPP PPP yang digelar tadi sore menyetujui sikap dan langkah politik yang telah dia lakukan.
Di antara sikap dan langkah politik itu adalah menghadiri kampanye nasional Partai Gerindra yang dihadiri oleh Ketua Dewan Pembinanya, Prabowo Subianto. Kemudian, sikap SDA memberhentikan sejumlah fungisonaris partainya, seperti Suharso Manoarfa yang dicopot dari Waketum dan dipecat sebagai kader.
Begitu juga dengan empat Ketua DPW, yakni Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan.
"Saya juga sudah menjelaskan kenapa pemberhentian pada sejumlah fungsionaris dilakukan. Lalu mengapa Ketum cenderung pada Prabowo, sudah kami jelaskan (dalam Pleno)," ujar SDA sebelum dibacakannya Fatwa Majelis Syariah PPP yang mementahkan sikap politiknya itu, Selasa (22/4).
Bahkan, pria yang kini menjabat Menteri Agama RI itu juga mengklaim apa yang sudah dia lakukan berdampak positif di kalangan alim ulama, dan tokoh masyarakat. Hanya saja SDA tak menyebut semua hasil Pleno kecuali menyampaikan kesimpulannya rapat yang sengaja digelar tertutup itu.
"Tadi saya minta rapat pleno dalam keadaan tertutup. Agar keskisruhan di tubuh PPP tidak berlanjut. Dengan diktum tadi di atas, peserta pleno menerima kebijakan dan langkah politik yang dilakukan ketum Suryadharma Ali," katanya.
Ditambahkan, salah satu keputusan pleno paling utama dan prioritas harus dilakukan adalah adanya islah antara kubunya dengan kubu Sekjen Romahurmuziy yang terlibat pertikaian.
"Saya mohon bantuan media, bahwa putusan pleno mengutamakan islah ini menjadi perhatian utama pula menyampaikannya pada publik. Mudah-mudahan apa yang telah diputuskan pleno jadi titik awal bagi PPP menuju islah hakiki tanpa ada perpecahan di sana sini. Perpecahan bagaimapaun tidak menguntungkan siapapun," tandasnya.