Hasil Referendum IE-CEPA Menggembirakan, SwissCham Siap Jalin Kolaborasi Baru

jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi bisnis Kamar Dagang Swiss-Indonesia (SwissCham Indonesia) menyambut peluang kolaborasi baru setelah hasil referendum Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (IE-CEPA) mendapatkan dukungan mayoritas masyarakat.

SwissCham Indonesia menyambut baik hasil pengambilan suara IE-CEPA yang dipercaya akan meningkatkan kerja sama ekonomi antara kedua negara.

"Hasil voting ini menandai keinginan warga Swiss untuk menjalin hubungan yang lebih mendalam dengan Indonesia," kata Chairman SwissCham Indonesia Chris Bendl, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

"Kami akan terus berupaya memperkuat relasi tersebut dan mencari peluang kolaborasi baru antara pebisnis Indonesia dan Swiss setelah perkembangan yang luar biasa ini."

Perjanjian perdagangan bebas Indonesia-Swiss tersebut merupakan bagian dari perjanjian IE-CEPA atau perjanjian Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (European Free Trade Association/EFTA) yang telah ditandatangani pada 16 Desember 2018.

EFTA merupakan organisasi antarpemerintah yang dibentuk untuk mempromosikan perdagangan bebas dan integrasi ekonomi demi kemajuan anggotanya, yang terdiri dari Swiss, Norwegia, Liechtenstein dan Islandia.

Sementara itu, perjanjian IE-CEPA ditujukan untuk memperbaiki akses pasar dengan menghapus hambatan perdagangan di kedua belah pihak.

Kesepakatan tersebut juga mencakup banyak hal sehingga dapat membuka kesempatan kerja sama antara pebisnis di sektor pariwisata, UMKM, kakao dan minyak sawit, pendidikan vokasi, industri maritim, dan perikanan. Begitu pula soal penguatan perlindungan hak kekayaan intelektual.