Hasil Survei: Prabowo Belum Kampanye, Pemilih Sudah Banyak
jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei IPI (Indikator Politik Indonesia) terhadap elektabilitas kandidat capres di Pilpres 2019 menempatkan Jokowi di posisi teratas. Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih jauh di bawah.
Namun, angka itu diyakini akan berubah total setelah mantan Danjen Kopassus tersebut mendeklarasikan diri. Elektoralnya diprediksi akan naik signifikan.
Hasil survei yang dirilis Indikator Politik Indonesia, Kamis (3/5) menunjukkan kuatnya elektabilitas Jokowi. Elektoral Jokowi berada di angka 39,9 persen dengan menggunakan simulasi top of mind, yaitu bertanya langsung tanpa menyodorkan nama.
Disusul Prabowo dengan angka 12,1 persen, Anies Baswedan 0,9 persen, Hary Tanoesoedibjo 0,7 persen, dan TGB M. Zainul Majdi 0,7 persen.
Jika menggunakan metode pertanyaan semi terbuka, elektoral Jokowi mencapai 51,9 persen, Prabowo 19,2 persen, Anies Baswedan 2,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 2,0 persen, dan Gatot Nurmantyo 1,7 persen. ”Kami menggunakan banyak bentuk simulasi,” terang Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat presentasi hasil survei di Jalan Cikini V.
Indikator juga menggunakan simulasi dengan lima, empat, tiga, dan dua nama. Simulasi lima nama, Jokowi berada di 56,5 persen, Prabowo 24,2 persen, Anies 4,1 persen, AHY 2,9 persen, Gatot Nurmantyo 2,9 persen, dan tidak tahu 9,5 persen.
Burhanuddin mengatakan, walaupun Prabowo selama tiga tahun belum melakukan kampanye sistematis, pemilihnya masih cukup banyak. ”Sudah punya basis loyalis,” terang dia. Sinyal Prabowo yang akan kembali mencalonkan diri sebagai capres membuat basis loyalisnya tidak pindah ke lain hati.
Menurut dia, survei tersebut dilakukan pada 5–13 Maret dengan menggunakan 1.200 responden. Dia menjelaskan, riset dilaksanakan sebelum Prabowo mendapat mandat sebagai capres dari Partai Gerindra dan sebelum mendapat dukungan dari kaum buruh.