Hasil UN Untuk Pemetaan Kualitas Pendidikan
jpnn.com, JAKARTA - Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, hasil ujian nasional (UN) akan digunakan untuk pemetaan kualitas pendidikan secara nasional.
Hasil UN juga dipakai sebagai dasar untuk membuat kebijakan-kebijakan dan perbaikan kualitas pendidikan di tahun berikutnya. Salah satu usaha peningkatan kualitas yang dilakukan dalam UN adalah pembuatan soal.
“Secara substantif kami meningkatkan kualitas soal ujian, yaitu dengan memasukkan secara bertahap standar yang disebut High Order Thinking Skill (HOTS) yang menjadi standar sampai 2025. Kami harapkan kemampuan siswa sudah menggunakan mencapai HOTS,” kata Menteri Muhadjir, Selasa (3/4).
Dia juga berharap agar pelaksanaan ujian nasional semakin bisa dipertanggungjawabkan, termasuk tingkat kejujurannya. Dia optimistis dengan integritas yang dimiliki para siswa Indonesia.
“Kalau dari segi kejujuran, saya kira sudah tidak relevan lagi untuk menguji tingkat kejujuran dari siswa karena kecil kemungkinan mereka melakukan pelanggaran atau perilaku ketidakjujuran dalam UN,” terangnya.
Dia meminta semua pihak menghargai hasil ujian nasional dan proses yang dijalani para siswa dalam menghadapi ujian nasional. Kemendikbud bekerja sama dengan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) membuat soal-soal UN yang sesuai dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi, atau HOTS.
Selain itu, peningkatan jumlah sekolah yang menerapkan UN berbasis komputer (UNBK) juga terbukti meningkatkan indeks integritas sekolah dan siswa.
“Seharusnya dengan tingkat kualitas ujian nasional sekarang ini, tidak ada alasan untuk tidak mengakui atau tidak menghargai hasil ujian nasional dan anak-anak yang ikut UN. Kalau ada lembaga yang mengabaikan kerja keras siswa-siswa yang telah menunjukkan tingkat kejujurannya, saya kira itu bagian dari pelecehan,” tandasnya. (esy/jpnn)