Hasrul Azwar: Saya Terkejut
jpnn.com - JAKARTA – Politikus senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hasrul Azwar mengaku terkejut mendengar kabar terjadinya aksi kekerasan di Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kota Medan, Jalan Sekip Baru Nomor 44, Kecamatan Medan Petisah, Senin (18/1).
Dia menyesalkan kejadian tersebut dan mengimbau seluruh kader partai berlambang Kabah itu menahan diri, sembari menunggu digelarnya Muktamar Islah untuk mengakhiri perseteruan kubu Djan Faridz dengan kubu Romahurmuziy alias Romi.
“Saya terkejut, saya tidak tahu ada kejadian seperti itu. Saya pertama kali mendengar kejadian itu dari Anda,” ujar Hasrul kepada JPNN kemarin.
Hasrul tidak banyak komentar mengenai kejadian itu, karena belum tahu persis duduk persoalannya. Yang jelas, berulang kali dia katakan, seluruh kader harus bersabar untuk menunggu Muktamar Islah. “Sekali lagi, tunggu Muktamar Islah,” ujarnya.
Bagaimana langkah untuk meredam konflik yang sudah panas itu, dalam waktu dekat ini? Hasrul tidak menjawab lugas. Dia berulang kali mengatakan, sebaiknya menunggu Muktamar Islah.
Muktamar Islah itu, menurutnya, menjadi satu-satunya jalan keluar untuk mengakhiri konflik.
Pasalnya, menurut Hasrul, setelah keluar SK Menkumham tertanggal 7 Januari 2016 yang mencabut SK pengesahan pengurus PPP hasil Muktamar Surabaya pimpinan Romahurmuziy, maka kepengurusan parpol itu kembali pada hasil Muktamar Bandung pada 2011 yang diketuai Suryadharma Ali sebagai ketua umum dan Romi sebagai sekjen.
Menurutnya, dengan SK Menkumham itu, kepengurusan DPP hasil Muktamar Jakarta pimpinan Djan Faridz juga tidak memiliki legalitas karena tidak mendapatkan pengesahan dari pemerintah.