Hasto Harap Tuan Guru dan Ulama di NTB Luruskan Sejarah soal Bung Karno
Bung Karno juga pernah memperjuangkan agar Universitas Al-azhar di Kairo, Mesir, sebuah kampur yang melahirkan banyak tokoh-tokoh Islam dunia tidak ditutup. Bung Karno menyampaikan pesan itu kepada Presiden Mesir kala itu Gamal Abdul Nasir.
"Bung Karno mengatakan, Tuan Gamal Abdul Nasir, jangan kamu tutup itu Universitas Al-azhar itu, karena itu adalah bagian dari pusat peradaban Islam, maka kemudian akhhirnya tak jadi ditutup. Eh, kemudian ada lulusan Al-azhar yang kemudian mentang-mentang dari sana lupa sejarah dan kemudian mencela Bung k Karno memfitnah PDi Perjuangan, tetapi kami diajarkan Bu Mega untuk tetap tenang, tidak boleh dendam," jelas dia.
Hasto juga menyampaikan salam dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kepada para tuan guru, kiai, dan ulama di NTB.
"Salam dari Ibu Megawati, beliau sedang berada di Jeju, Korea Selatan dalam rangka kunjungan kerja. Sebenarnya Ibu Mega yang sudah meresmikan musala ini, saya hanya meneruskan saja," kata Hasto.
Hasto lalu meminta bantuan para ulama untuk meluruskan sejarah Bung Karno dan PDIP yang difitnah antiislam. Khususnya Bung Karno yang selama Orde Baru dinarasikan seperti antiislam, antiulama, dan sebagainya.
Sementara itu, Gus Falah menyampaikan kata masjid berasal dari kata sujud. Gus Falah menerangkan di Mekkah tidak ada istilah musala, pasujudutan, dan langgar, seperti yang dikenal di Indonesia.
"Itulah akulturasi budaya nusantara yang sangat luar biasa," jelas dia.
Gus Falah juga menyatakan DPP PDIP NTB memiliki dua musala. Setiap jemaah yang menunaikan salat bahkan diberikan teh.