Hasto Kaget, Pendaftar Beasiswa Penelitian Perbandingan Kepemimpinan Jokowi vs SBY Tinggi
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Pemikiran Geopolitik Soekarno, Hasto Kristiyanto mengaku kaget melihat antusias mahasiswa yang mendaftar beasiswa untuk mengkaji secara akademis perbandingan kepemimpinan Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sekretaris jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP) itu berharap antusiasme tersebut bisa menghasilkan sebuah hasil penelitian penting untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
“Peminatnya sangat banyak, mencapai 53 orang,” tegas Hasto dalam siaran pers, Senin (25/10).
Politikus asal Yogyakarta itu menjelaskan sebagian pendaftar itu mengambil program S2 dan S3, dan berasal dari kalangan perguruan tinggi ternama.
“Ada dari Universitas Indonesia, UGM, Universitas Airlangga, UIN Banda Aceh, hingga dari Oslo University, Manila University, Universiti Sains Malaysia," ungkap Hasto.
Dia menyatakan kajian penelitian antara lain mencakup ilmu pemerintahan, politik, kebijakan publik, kepemimpinan, psikologi, manajemen, kelembagaan organisasi pemerintahan, dan sebagainya.
Dalam kaitannya dengan kepemimpinan nasional, ujar Hasto, hasil penelitian itu nantinya sangat penting sebagai bagian pendidikan politik bangsa tentang proses menjadi pemimpin, kapasitas pemimpin, prestasi pemimpin, tanggung jawab, dan bagaimana legacy seorang presiden diambil.
“Apakah kepemimpinan seorang presiden benar-benar untuk bangsa dan negara atau hanya untuk kepentingan popularitas semata," ungkap anak buah Megawati Soekarnoputri di PDIP itu.