Hasto Kristiyanto: Jokowi Tak Hanya Sampaikan Salam, tetapi Titipkan Pesan
jpnn.com, BEKASI - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi - KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto membakar semangat relawan, kader partai Koalisi Indonesia Hebat, dan warga di Perumahan Kemang Pratama Regency, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (31/3) pagi.
Temu akbar relawan perumahan dan permukiman Kota Bekasi untuk Jokowi - Ma'ruf Amin serta rangkaian kampanye terbuka PDI Perjuangan itu dihadiri ribuan masyarakat, relawan dan kader partai.
Hasto yang naik ke atas pentas bersama para anggota legislatif dari partai pendukung Jokowi - Kiai Ma'ruf mengajak terus door to door bergerak memenangkan Jokowi - Kiai Ma'ruf. Hasto pun bernyanyi dan berjoget di atas panggung dengan penuh kegembiraan. Ini menunjukkan semangat kampanye dan berpolitik penuh dengan kegembiraan.
"Jangan lupa setelah kampanye ini untuk bergerak datangi rakyat, door to door, sampaikan salam Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf bagi rakyat yang ingin hidup lebih baik. Jangan golput," kata Hasto.
(Baca Juga: Diaz PKPI Anggap Prabowo Kurang Mengerti, Biarlah Presidennya Tetap Jokowi)
Hasto mengingatkan, jangan lupa pada 17 April 2019 nanti datang mencoblos ke TPS menggunakan baju warna putih sebagai simbol politik bersih dan berkeadaban, turun ke bawah dan membangun sumber daya manusia. "Maka datang bersama-sama dan jangan lupa coblos nomor 01 (Jokowi - Kiai Ma'ruf)," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Hasto mengingatkan bahwa Jokowi - Kiai Ma'ruf adalah sosok kepemimpinan yang lahir dari bawah. Bukan sosok pemimpin yang tiba-tiba dan hanya karena politik pencitraan seolah-olah menampilkan sosok tegas penuh dengan retorika tetapi miskin pengalaman. "Dengan dukungan rakyat Indonesia maka ke depan punya modal kepemimpinan nasionalis-agamis, agamis-nasionalis dan bersatu padu untuk kemajuan Indonesia," paparnya.
Menurut dia, Jokowi tidak hanya menyampaikan salam, tetapi menitipkan pesan sebagai pemimpin yang terus blusukan, monitoring dan informasi. Karena itu, kata dia, Jokowi tahu mana laporan ABS (asal bapak senang), dan yang betul-betul menunjukkan dari oleh dan untuk rakyat. "Jadi, kalau Pak Prabowo malam tadi menginggatkan laporan ABS, itu terjadi di masa lalu, dan itu terjadi kalau pemimpin tidak pernah turun di tengah rakyat," ungkap Hasto.