Hasto Kristiyanto Minta Akademisi Indonesia Meniru Semangat Para Pendiri Bangsa
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Megawati Institute, Hasto Kristiyanto mengharapkan akademisi Indonesia meniru semangat para pendiri bangsa.
Hasto menilai jejak pemimpin bangsa terdahulu berhasil menggaungkan pemikirannya yang positif untuk kemajuan di kancah internasional.
Dia mengatakan, Konferensi Asia-Afrika pada 1955 yang digagas Presiden Pertama RI Bung Karno tak lama setelah kemerdekaan Indonesia, merupakan salah satu bukti bahwa negara ini bisa menjadi sentral peradaban dunia saat itu.
Menurut Hasto, pemuda dan akademisi juga perlu mengilhami hal tersebut.
"Para pemimpin bangsa kita begitu percaya diri, bagaimana dengan ide dan opini, tak punya kekuatan militer yang kuat, tidak punya kekuatan modal yang kuat, tetapi berani mengadakan Konferensi Asia-Afrika. Dengan modal apa? Makanannya karedok, soto Lamongan, ada ketela, getuk lindri, di situ ada disajikan dalam Buku Mustika Rasa," kata Hasto.
"Itu makanan yang dulu disajikan kepada para delegasi Konferensi Asia-Afrika. Kita tidak punya modal, tetapi punya ide karena pendidikan," tegasnya dalam dialog kebangsaan bertema Pembudayaan Pancasila dan Peneguhan Kebangsaan Indonesia di Era Milenial yang diselenggarakan oleh UNJ, Selasa (10/11).
Hasto juga menyampaikan pesan Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri atas penyelenggaraan acara ini.
Presiden RI Kelima itu sekaligus diberikan kesempatan memberikan penghargaan kepada kota yang mendapat predikat City of Intellect.