Hasto Mengingatkan Pentingnya Radikalisme dan Terorisme Dicegah Sedini Mungkin
Mulai dari menyusup kelas ekonomi masyarakat bawah hingga menyasar lembaga pendidikan tinggi.
"Dari berbagai kajian yang dilakukan terdapat suatu proses infiltrasi dalam memengaruhi pola pikir mahasiswa-mahasiswi untuk melibatkan diri dalam bentuk-bentuk tindakan radikalisme," ucapnya.
Untuk itu, Hasto menegaskan negara tidak boleh kalah dengan gempuran paham radikalisme dan terorisme karena negara bertujuan melindungi segenap bangsa serta tumpah darah Indonesia.
Artinya, tidak boleh ada pembenaran atas nama keadilan, kemiskinan atau pemahaman apa pun yang membutakan terhadap kemanusian dengan melakukan intoleransi dan gerakan radikalisme tersebut.
"Dengan membangun demokrasi Pancasila, alat-alat negara harus secara jeli melihat persoalan-persoalan yang sudah meresahkan dan melakukan pencegahan," katanya.
Sementara itu, Sekjen DPP Partai Perindo Ahmad Rofiq menyebut tidak sedikit kelompok tertentu di Indonesia yang terkait dengan aksi radikalisme dan terorisme.
"Karena sesungguhnya roh dari radikalisme itu adalah teror, interoleransi dan barbarian yang ingin memaksakan sebuah tatanan yang sudah mapan ini menjadi perubahan yang sangat frontal," katanya.
Ketua DPP Partai Perindo Bidang Pertahanan dan Keamanan, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengatakan terdapat lima bentuk kelompok radikal berdasarkan sisi keterlibatan.