Hasto Sebut #SandiwaraUno Mirip Dusta Ratna Sarumpaet
jpnn.com, DELI SERDANG - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai #SandiwaraUno mirip dengan kasus Ratna Sarumpaet yang membohongi publik. Menurutnya, hashtag tersebut ada karena kebohongan Ratna tak lagi laku di tengah-tengah masyarakat.
"Kemarin ada yang blusukan di Sumatera Utara, kemudian pura-pura mengatakan jadi korban, dizalimi. Ratna Sarumpaet sudah tidak laku. Berbagai sandiwara hanya untuk dikasihani yang tidak laku," kata Hasto saat memberikan sambutan kepada ratusan kader PDI Perjuangan dalam rangka Safari Kebangsaan III di Deli Serdang, Sumut, Jumat (14/12).
Hasto lantas membandingkan gagasan oposisi dengan Joko Widodo. Menurutnya, saat pria yang akrab disapa Jokowi itu menjabat sebagai Wali Kota Solo, dia sangat mencintai rakyat.
Terutama saat memindahkan pasar untuk keperluan renovasi. "Berdialog dulu, makan malam dulu, makan siang dulu, diajak berdialog pentingnya pasar untuk direnovasi, rakyat mula-mula menolak. Tapi karena kepiawaiannya Pak Jokowi berkomunikasi dengan rakyat, pasar dibangun tanpa menggusur pedagang-pedagang tradisional yang ada disitu," ungkap Hasto.
Dia juga menyinggung, pemimpin itu tak suka marah-marah. "Pemimpin itu baik dimulai dari keluarganya," tutur Hasto.
Dia kembali mengingatkan soal sikap Prabowo yang dianggap lupa akan sejarah. Di mana mengeluarkan pernyataan soal pemindahan Duta Besar Australia dari Tel Aviv ke Yerusalem. Sementara, hal itu sangat bertolak belakang dengan sikap pemerintah sejak zaman Presiden Soekarno.
"Padahal sebagai seorang pemimpin yang seharusnya sadar akan sejarah, beliau harusnya mengatakan dengan rasa hormat, bukan maksud mencampuri urusan pemerintahan Australia, saya tidak setuju pemindahan kedutaan besar tersebut. Itu pemimpin seperti itu," jelas Hasto. (tan/jpnn)