Hasto Tuding Kubu Prabowo-Sandi Demen Beridentitas Asing
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku kaget dengan usul Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto Sandiaga S Uno (TKN Prabowo - Sandi) tentang debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2019 menggunakan Bahasa Inggris.
Menurutnya, ada upaya mereduksi semangat Sumpah Pemuda dengan debat menggunakan Bahasa Inggris sebagaimana usulan Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto Sandiaga S Uno (TKN Prabowo - Sandi).
Hasto mengatakan, seluruh tim kampanye (TKN) capres-cawapres seharusnya mengedepankan rasa cinta tanah air, kebanggaan terhadap jati diri dan kebudayaan nasional, serta sejarah kemerdekaan bangsa sebagai hal prinsip yang tidak boleh dikalahkan ambisi kekuasaaan. Terlebih, Sumpah Pemuda 1928 sudah menyuarakan spirit untuk menggunakan Bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa.
“PDI Perjuangan berpendapat bahwa usulan tim kampanye Prabowo - Sandi tersebut kontrapoduktif dengan semangat Sumpah Pemuda. Apakah ini karena isu yang beredar bahwa Tim Kampanye Prabowo-Sandi di-back up oleh konsultan asing?” ujar Hasto melalui pesan singkat, Jumat (14/9).
Politikus asal Yogyakarta itu menambahkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentu tak mau melanggar aturan dengan menggelar debat capres-cawapres menggunakan Bahasa Inggris. Sebab, ada Undang-undang No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.
UU itu mewajibkan penggunaan Bahasa Indonesia untuk acara resmi. “Jadi kami mempertanyakan usul yang jelas jauh dari memperkuat semangat kebangsaan di tengah era globalisasi saat ini,” tuturnya.
Hasto lantas membanggakan spirit yang diusung Jokowi tentang kebudayaan Indonesia. Sebagai contohnya, opening ceremony Asian Games 2018 yang menampilkan warna-warni Indonesia pada 18 Agustus lalu mampu memukau dunia.
“Itulah watak yang seharusnya dimiliki pemimpin bangsa,” katanya.